CLOSE
GLOBAL MARKET REVIEW
Indeks-indeks Wall Street mencatatkan rebound pada perdagangan Senin (29/11), merespon penyataan Presiden AS, Joe Biden bahwa economic lockdown bukan merupakan pilihan Pemerintah AS dalam menghadapi omicron coronavirus variant (29/11). Peningkatan uncertainty risk akibat varian baru coronavirus tersebut turut menekan U.S. 10-year Treasury Yield ke kisaran 1.502% di Senin (29/11) dari level tertingginya di 1.667% pada Selasa, 23 November 2021. Hal ini memicu penguatan sahm-saham teknologi, seperti Tesla, Microsoft, Amazon dan Apple pada perdagangan Senin (29/11). Saham-saham yang berkaitan dengan travel, seperti United Airlines, Royal Caribbean dan TJX Companies juga ditutup menguat pada perdagangan Senin (29/11).
Pelaku pasar di Eropa juga terlihat sudah melakukan price-in terhadap kabar coronavirus varian baru melalui pelemahan atau sell-off pada perdagangan Jumat (26/11). Mayoritas indeks di Eropa mencatatkan rebound pada perdagangan Senin (29/11), setelah seorang dokter di Afrika Selatan yang pertama kali menemukan varian ini mengatakan bahwa gejala yang ditimbulkan dari varian baru tersebut pada kasus-kasus baru sejauh ini bersifat “extremely mild”.
Dari regional Asia, Tiongkok dijadwalkan merilis NBS Manufacturing PMI yang diperkirakan membaik ke 49.6 di November 2021 pada pagi ini (30/11).
DOMESTIC MARKET REVIEW
IHSG [Resistance : 6650] [Pivot : 6600] [Support : 6550]
Sejalan dengan rebound mayoritas indeks global, IHSG berpeluang melanjutkan technical rebound ke kisaran 6650-6680 pada perdagangan Selasa (30/11). Secara teknikal, Stochastic RSI berpotensi membentuk golden cross. Sementara MACD cenderung membentuk penyempitan negative slope bersamaan dengan rebound Senin (29/11).
Tetap waspadai potensi koreksi, terutama ketika IHSG menguat lebih dari 6680. Mengingat net sell investor asing mencapai Rp1 triliun pada perdagangan Senin (29/11) dan dilakukan selektif pada saham-saham bluechip yang mencatatkan rebound signifikan di Senin (29/11). Terlepas dari hal tersebut, pelaku pasar juga masih mencermati perkembangan omnicron coronavirus variant dan antisipasi pemangkasan pembelian obligasi oleh the Fed. Nilai tukar Rupiah melemah ke level Rp14,320 (+0.14%) pada Senin sore (29/11).
Saham-saham dengan potensi technical rebound lanjutan yang dapat diperhatikan di perdagangan Selasa (30/11), diantaranya BBCA, EMTK, BFIN, BBTN, PRDA dan ERAA. Pelaku pasar juga dapat mencermati peluang swing trading pada saham-saham farmasi, seperti KAEF, IRRA dan KLBF.
POINTS OF INTEREST
MARKET NEWS
BBRI PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berhasil menekan cost of fund atau biaya dana ke tingkat terendah sepanjang sejarah. Pada akhir September 2021 biaya dana BRI mencapai 2,14 persen, jauh lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 3,45 persen. Efisiensi dari sisi biaya pendanaan, biaya dana berhasil dilakukan oleh BRI melalui berbagai program transformasi . Dengan memperkuat pembayaran ritel, transaksi perbankan, dan berbagai inisiatif lain terkait dengan pembayaran. Perbaikan cost of fund menjadi salah satu pendorong kinerja pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang tumbuh signifikan yaitu 26,88 persen menjadi Rp72,43 triliun pada triwulan III 2021.
WINS PT Wintermar Offshore Marine Tbk
Salah satu pengendali PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) Sugiman Layanto telah melakukan transaksi jual beli saham WINS dengan total 3,845 juta saham yang dilakukan mulai 26 November 2021 hingga 30 November 2021. Tujuan transaksi tersebut merupakan investasi dengan kepemilikan langsung. Dengan transaksi tersebut maka kepemilikan saham Sugiman di WINS saat ini sebanyak 316.216.364 saham atau 7,287 persen
ZINC PT Kapuas Prima Coal Tbk
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), emiten produsen base metal di Indonesia, telah merampungkan pembangunan smelter timah hitam atau timbal (Pb) di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah yang dioperasikan salah satu anak usaha yaitu Kapuas Prima Citra, akhir tahun 2021 dengan total biaya investasi sebesar USD15 juta. Sebagai informasi, hingga September 2021, ZINC mencatatkan penjualan sebesar Rp612,6 miliar atau meningkat 61,0% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020. Sementara laba bersih ZINC juga melonjak 148,0% atau sebesar Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh penjualan Zinc (Zn) yang mencapai Rp260,4 miliar dan Timbal (Pb) Rp96 miliar.
UNTR PT United Tractors Tbk
Karena kenaikan harga batu bara, PT United Tractors Tbk. (UNTR) mampu menjual 396 unit alat berat Komatsu sepanjang Oktober 2021. Realisasi itu lebih tinggi dari rekor sebelumnya pada Agustus sebanyak 326 unit. Dengan capaian tersebut, penjualan alat berat perseroan secara kumulatif sepanjang Januari—Oktober 2021 mencapai 2.590 unit. Penjualan UNTR melesat 92,56 persen year-on-year (YoY) dari 1.345 unit per Oktober 2020.
BBNI PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melalui program BNI Xpora mendorong pelaku UMKM untuk mengekspor produk makanan dan minuman ke pasar Malaysia lewat forum Business Meeting di gelaran Indonesian Food and Baverage Virtual Exhibition. BNI dalam hal ini bekerja sama dengan platform digital B2B e-commerce MadeinIndonesia.com, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Sabah dan Dinas Perindustrian Jawa Barat.
PHINTRACO SEKURITAS
The East Tower 16th Floor
Jl. Dr. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. E3.2 No. 1
Mega Kuningan, Jakarta 12950
P. +6221 2555 6111
F. +6221 2555 6138